Selasa, 17 Desember 2013

Browse Manual » Wiring » » » » » » » » Camilan Ampo Dari Tanah Liat di Tuban

Camilan Ampo Dari Tanah Liat di Tuban

Tanah ternyata bisa dimakan dan menjadi semacam Camilan yang dikenal dengan nama Ampo dan sudah menjadi Tradisi secara turun-temurun. 

Di beberapa daerah lainnya di Jawa Timur, Jawa tengah, Jogjakarta dan lainnya Ampo masih bisa dijumpai. Salah satunya adalah di Kabupaten Tuban - Jawa Timur. 

Click : Nikmatnya Oleh-oleh Khas Tuban
 Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban 

Tepatnya di Desa Trowulan Kecamatan Semanding. Sekitar 8 km arah selatan dari Pusat Kota Tuban atau 5 km dari Pasar Baru Tuban.

Di desa ini terdapat pembuat ampo yang hanya tersisa 3 wanita berusia lanjut saja yaitu Ramani (80), Darmini (70) dan Rasimah (55). Dari tiga wanita itupun hanya Darmini dan Rasimah saja yang sampai saat ini masih aktif membuat ampo. Sedangkan Ramani karena kondisi usia lanjutnya dan kesehatannya yang sering sakit-sakitan sejak tiga tahun yang lalu sudah tidak lagi membuat ampo.

 Dalam seminggu, kedua wanita yang masih aktif membuat ampo itu hanya membuat ampo 2-3 kali saja.Berbeda jauh dengan Masa Kejayaan ampo pada sekitar tahun 1980an dimana mereka bisa membuat ampo 5-6 kali dalam seminggu.


Cara membuat Ampo sangat Sederhana dan mudah sekali. Hanya saja Tanah yang digunakan sebagai bahan baku membuat ampo tidak bisa menggunakan tanah sembarangan. Tanah itu harus berjenis tanah liat yang bertekstur lembut dan bebas dari Pasir, kerikil atau Batu.


Dari tanah yang sudah terkumpul itu kemudian dibentuk menjadi semacam adonan berbentuk kotak atau bentuk tertentu lainnya dengan penambahan Air secukupnya agar adonan tanah menjadi kalis. Cirinya adonan tidak lengket pada Tangan.


Untuk membuat adonan kotak itu dengan menambahkan tanah sedikit demi sedikit dengan sesekali menumbuknya dengan alat semacam palu besar yang terbuat dari Kayu.

 
 
Setelah adonan berbentuk kotak siap, proses berikutnya tinggal mengikis atau menyerut tanah di bagian atas adonan itu sedikit demi sedikit dengan menggunakan bilah pisau bambu Hasil serutan tanah yang berbentuk seperti ‘ wafer stick/roll ‘ dengan panjang 6-8 cm itu lah yang disebut ampo yang kemudian dikumpulkan dan ditempatkan di semacam periuk dari Gerabah tanah liat untuk diasapi dengan pembakaran di tungku yang menggunakan kayu bakar.

=======================================================================
Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Jenazah Utuh Walau Sudah Dimakamkan Puluhan Tahun 
Sisi lain Keindahan Di Gunung Bromo
Jejak Panser Yang legendaris Di Surabaya 
Kupat Ketheg yang Unik Dan Khas Di  Gresik 
Koleksi Keramik Kuno masa Dinasti Ming di  Di House of Sampoerna 
 
Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog


Cara Mudah Membuat Toko Online
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog   

OLeh-oleh Khas Tuban 
 
Misteri Gedung Singa Di Kota Surabaya
Nuansa Menegangkan Di Terowongan Gunung Kelud
Tauwa, Kuliner Peranakan Tionghoa Di Nusantara
Sayembara Unik Mengangkat Mesin Ketik Kuno
Sejuta Kekaguman Di Wisata Gunung Kelud


Mobil Mercedes Benz Kuno Peninggalan Bung Karno 
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Nostalgia Bung Karno Dengan Tokoh-tokoh Dunia
Gereja Batu Yang Unik Di Puhsarang Kediri
Patung Budha Sedang Tidur Di Mojokerto

Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri 
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya 

Jejak Bioskop Peninggalan Dinasti Sampoerna
Nuansa Misteri Di Mercusuar Sembilangan Madura
Patung Dewi Kwan Im Di Pantai Surabaya
Jejak Kerajaan Majapahit Di Candi Brahu
Jejak Makam Belanda Di Kota Surabaya


Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya 
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan 
Sosok Dokter Perintis Museum SANTET  
Meriahnya Parade Senja Di Grahadi Surabaya 
Pura Mandara Giri Semeru Yang Megah Di Lumajang

Relief Kucing Di Kelenteng Tjoe Ling Kiong - Tuban
Kota TEXAS Di Lamongan 
Museum Yang Menyimpan Benda-Benda Santet 
Harimau dan Singa Liar Di Lamongan
Benda-benda Bernuansa Mistis dan Magis di Museum
Bisnis Tokek Yang Menggiurkan Ala Probolinggo

Kuda Unik Yang Bermahkota dan Bersayap
Jejak Sekolah Presiden Soekarno Di Surabaya
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Di Lamongan
Kisah Ali Baba Di Istana Boneka
Lukisan Ala Komik Di Kelenteng Bojonegoro 

Penjual Bunga Edelweiss Di Gunung Bromo
Purna Siswa dan Gelar Prestasi TK Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban 
Tank Marinir Yang Legendaris Di Museum Probolinggo 

Pawai Budaya Hari Jadi Kota Probolinggo Yang Semarak

Gadis di Tuban  Penarik Truck Dengan Menggunakan Rambut dan Gigi
Kerangka Gajah Purba Di Lamongan
Wisata Religi Di Makam Sunan Giri
Nasi Krawu Yang Nikmat dan Khas Gresik
Kue Pudak yang Nikmat dan Khas Gresik

Gedung Setan Yang Terkenal Di Surabaya
Mengenang Marching Band Sampoerna Yang Fenomenal
Indahnya Panorama Senja Di Pantai Kartini 
Pasar Tradisional Di Ranuyoso Yang Eksotis
Kelenteng Sumber  Naga Di Kota Probolinggo  

Nostalgia Foto-foto Tuban Masa Lampau
Batu-batu  dan Relung Unik di Gua Akbar
Legenda Batu Gajah di Tanah Tuban
Sumber Air Tawar Di Pantai Boom Tuban 
Atraksi Kekuatan Ala Samson Di Tuban 

Nenek Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi 
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang 
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo

Gunung Bromo Yang Indah Dan Mengesankan
Lokomotif Kuno Di Museum Probolinggo
Legenda Tank Amfibi Peninggalan Belanda Di Ranu Grati 
 

Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari 
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban 
Indahnya Pantai Panyuran - Tuban 
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna 

Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar 
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban 

Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya

Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik 
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio 


Wanita Mini 75 cm dari Tuban 
Nuansa Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban 
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Buah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar 
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo

Bertemu Bajak Laut Di Lamongan
Indahnya Pasar Bunga Kayun Di Surabaya
Wisat` Laut Tuban Yang Mengecewakan
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru  
Relief Erotis Di Situs Gua Pasir 

Rumah Kucing Di Lamongan 
Pesona Kuda Jingkrak di Tuban
Rumah Sakit Hantu Di Lamongan 
Foto Gus Dur di Kelenteng Boen Bio 
Gulai Kacang Hijau Yang Unik Ala Surabaya

Nuansa Horor Di Museum Kesehatan
Sumber Air Tawar Di Pantai Boom Tuban 
Ikon Ala Nazi di Kelenteng Kwan Sing Bio
Situs Bangunan Kuno Di Kayangan Api 

Camilan Ampo Yang Terbuat dari Tanah
Menguji Adrenalin di Watu Ondo
Rambu Ala Slankers Di Bojonegoro
Buah Kepel Sebagai Deodoran Alami
Kelenteng Mungil Poo Tong Biaw di Besuki

Nikmat dan Segarnya Es Dawet Siwalan
Indahnya Alun-alun Tuban di Malam Hari
Pesona Kesegaran Air Terjun Sri Getuk
Ribuan Ikan dan Kelelawar di Gua Ngerong
Gemerlap Istana Dalam Gua 
 

Rumah Gajah Mungkur Yang Indah Dan Unik
Museum Anak Kolong Tangga
Jangkar Bermata Empat Di Museum Kambang Putih
Pesona Keindahan Candi Prambanan
Parade Foto-foto Indah Karya Brutuis

Pondok Pesantren Dalam Gua Yang Fenomenal
Minuman Legen Yang Nikmat dan Segar
Jejak Majapahit di Candi Jabung  
Uang Lama Dan Kuno Keluaran Probolinggo
Kesenian Singo Ulung Yang Eksotis Dari Bondowoso

Relika Makam Walisongo Di Lamongan
Nikmatnya Jajanan Ala Kampung Ampel - Surabaya 
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna 
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut  Di Museum Probolinggo 
Gereja Merah Yang Unik Di Probolinggo 

 Tips Mencari  Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog

 Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2

Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #3 
================================================================
 

Setelah diasapi beberapa lama dan ampo sudah matang dengan tanda ampo bisa dipatahkan, ampo pun diangkat dari tungku dan setelah didinginkan beberapa saat, Ampo itupun siap untuk disajikan dan disantap.

Ampo terasa hambar dengan sensasi asap karena memang terbuat dari tanah yang diasapi.Sejak jaman dahulu begitulah bentuk dan rasanya ampo. Melihat bentuk dan warna ampo yang seperti Cokelat, Ada gurauan yang mengatakan ampo adalah Cokelat Ala Jawa atau Cokelat Van Java.


 Biasanya Ampo itu mereka jual ke Pasar Baru Tuban dengan harga Rp 5000/kg. Pelanggan mereka adalah penjual batu kapur dan para penjual bunga setaman untuk keperluan ziarah dan sesajen. 
 
  
Dari penuturan langganannya di pasar, Darmini menngatakan bahwa ternyata konsumen yang membeli ampo justru banyak ibu yang sedang hamil. Ibu hamil itu ‘ ngidam ‘ yang cukup aneh yaitu ingin dibelikan dan memakan ampo sebagai camilan. Entah apa sebabnya dan kenapa ibu-ibu yang sedang hamil itu justru ngidam ingin makan ampo.



Ada ibu hamil yang ngidam Ampo dan memakannya.Setelah itu dia merasakan perutnya terasa dingin dan sejuk sekali seperti minum air yang keluar dari kendi tanah liat. Tanpa ada pengaruh buruk akibat makan ampo. Sedangkan penjual kembang untuk keperluan ziarah menjual ampo untuk keperluan sesajen. 


Karena pernah ada orang yang kesurupan saat membuat sesajen akibat dia lupa menyiapkan ampo di sesajennya. Saat ini tak ada generasi muda yang teratrik dan menggeluti untuk membuat ampo. Karena itu, kepunahan tradisi membuat ampo di Tuban ini hanya menunggu waktu saja.



Kelak, kisah tentang ampo di Tuban ini hanya bisa menjadi cerita nostalgia lintas generasi saja.

Baca juga dan Klik artikel menarik berikut ini  :
 
Hanya Karena Minum Kopi Bisa Berangkat Umrah 

Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban

Gaun Pengantin Terbuat dari 9999 Kuntum Mawar 
 Click Nikmatnya Oleh-oleh Khas Tuban


Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 
di Link berikut ini :
www.blogger.comblogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar